aku sebagai anak bersyukur karena aku tidak akan ada didunia jika bukan karena allah swt dan juga ibu dan ayah, ibuku yang mengadung selama 9 bulan dan melahirkanku dengan rasa sakit yang tak terhingga sakitnya, dan ayah yang selalu menyayangiku, ibuku dan kakak adiku,
betapa mulianya kasih sayang dari ibu dan ayah, yang selalu berusaha membuatku bahagia membuatku sehat melindungiku dari kejahatan, dan menghidupiku sampai sekarang! ibu dan ayah yang tidak berharap balas kasih dariku anaknya, cinta kasih mereka yang tulus membuatku sadar akan pentingnya arti sebuah keluarga bahkan ibu dan ayahku yang menjadi motivasiku untuk dapat bisa menjadi lebih baik lagi, yang ingin membahagiakan mereka yang ini membanggakan untuk mereka, bahwasanya aku sadar betapa aku tidak akan mampu membalas pengorbanan ibu dan ayahku yang selama ini menyayangiku, berkorban untuk kelangsungan hidupku, hanya menjadi anak yang berbaktilah mungkin yang dapat membuat ibu dan ayah bahagia.
Sabtu, 26 Januari 2013
Kearifan lokal Tanah Toraja
Tanah
Toraja adalah salah satu daerah di Indonesia yang masih memegang teguh budaya
leluhurnya. Menjaga kelestarian budaya walaupun gempuran modernisasi dunia
semakin merajalela.Diantara kearifan lokal yang dimiliki adalah sistem sosial
didalamnya. Selain itu yang unik dan menarik adalah upacara adat rambu solo
(pemakaman) juga masih dipertahankan. Karena upacara itu merupakan acara paling
penting dalam siklus hidup masyarakat Toraja. Hal ini didasarkan pada keyakinan
bahwa perjalanan jiwa ke alam baka membutuhkan bekal yang banyak sperti
kehidupan manusia di dunia. Semakin banyak kerbau dan babi yang dikorbankan
untuk mayat, semakin tinggi pula status sosial orang tersebut ditengah
masyarakat, dan semakin banyak yang dikorbankan semakin tinggi status social orang
yang meninggal tersebut.
Rumah adat khas Tanah Toraja juga
merupakan salah satu warisan budaya lokal yang penuh dengan filosofi. Atapnya
terbuat dari bambu yang dibelah dan disusun bertumpuk, namun saat ini banyak
juga yang menggunakan seng. Untuk orang Toraja, Tongkonan lebih dari sekedar
struktur. Simbol identitas keluarga dan tradisi, mewakili semua keturunan nenek
moyang pendiri.
Tata letak desa bervariasi sesuai
dengan ukuran. Sebagai aturan umum, setiap atap rumah mereka menghadap ke arah
utara. Hal ini merujuk Puang Matua berada di dunia, yaitu arah utara. Menghadap
ke arah Puang Matua berarti menghormati leluhur yang dipercaya selalu akan
mendapat berkah. Begitu banyak kearifan lokal yang didapat dari daerah ini.
Oleh karena itu, Tanah Toraja merupakan aset yang sangat berharga untuk
dikembangkan menjadi daerah wisata berbasis budaya. Internaliasi budaya dalam
internasionalisasi wisata akan menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk
berkunjung.
Selasa, 08 Januari 2013
Mengatasi tauran antar pelajar
Tawuran merupakan
suatu kegiatan perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok
atau suatu rumpun masyarakat. Di Indonesia sendiri tawuran telah menjadi
tradisi, atau bahkan budaya. Prilaku menyimpang ini biasanya diakbatkan oleh
masalah sepele atau bisa saja disebabka oleh hal-hal serius yang menjurus pada
tindakan bentrok. Tauran diindonesia sering terjadi pada kalangan
pelajar,mahasiswa,maupun masyarakat desa dan desa lain, kali ini saya akan
membahas tentang bagaimana cara mengatasi tauran yang mengakibatkan kerugian.
FAKTOR
EKSTERNAL DAN INTERNAL
- Faktor internal, faktor ini merupakan faktor utama penyebab para pelajar banyak yang “ikut-ikut” tawuran diantaranya.
- Ajakan teman, beberapa pelajar yang tawuran ternyata ada diantara karena ajakan teman, karena takut dibilang “cupu loe ga mau ikut tauran, punya nyali ga loe..??” atau “ini kan buat kebaikan sekolah kita, klo loe ga ikut mending ga usah jadi temen gue..”, hal ini juga pernah terjadi pada diri saya pribadi, akan tetapi saya selalu mengabaikan hal tersebut karena saya tahu hal itu tidak berguna.
- Mental yang lemah, tidak mau dibilang “cupu” atau “culun” banyak diantara mereka terlibat dalam tawuran, ini mencerminkan bahwa mental para pelajar kita sangatlah lemah, hal ini tentu harus segera diperbaiki secepatnya, mulai dari diri sendiri dengan dibantu pihak-pihak terkait seperti guru dan orang tua.
- Faktor eksternal, selain faktor internal faktor eksternal secara tidak langsung mendorong para pelajar pelajar untuk melakukan aksi tawuran, diantaranya.
- Ekonomi, biasanya para pelaku tawuran adalah golongan pelajar menengah kebawah ini disebabkan faktor ekonomi mereka yang pas-pasan bahkan cenderung kurang membuat membuat mereka melampiaskan segala ketidakberdayaannya lewat aksi perkelahian tersebut, karena diantara mereka merasa dianggap rendah ekonominya dan akhirnya ikut tawuran agar dapat dianggap jagoan.
- Perhatian, kurangnya perhatian dari orang-orang disekitar mereka seperti orang tua dan guru membuat mereka bebas dan bisa melakukan segala sesuatu sesuka hati mereka, termasuk tawuran diantaranya.
Dari factor-faktor diatas mungkin kita dapat lebih paham
bagaimana cara mengatasi tauran :
-
Peran orang tua untuk Mengawasi pergaulan bebas anaknya, hal ini sangat penting
karena mempengaruhi cara berfikir anak
dan psikologi,dengan orang tua mengawasi pergaulan dan member pendidikan,tanamkan
moral dan etika yang baik pada anak sehingga anak dapat berprilaku baik.
- bergaul dengan positif dilingkungan positif jangan dipengaruhi teman yang mengajak berbuat negativ
- memperdalam iman dengan ini sifat sikap dan batinpun tidak akan berpengaruh.
- bergaul dengan positif dilingkungan positif jangan dipengaruhi teman yang mengajak berbuat negativ
- memperdalam iman dengan ini sifat sikap dan batinpun tidak akan berpengaruh.
Dengan hal diatas tersebut semoga kita dapat mengambil kesimpulan yang
baik terutama bagi para pelajar yang dididik untuk menjadi generasi negeri yang
pintar dan membanggakan bangsa.
Langganan:
Postingan (Atom)